It's not the equipment that makes the film so special but it's the person behind the film making
Mustafa Davis Postingan kali ini akan kembali membahas film docu-drama dari Euston Production, which is itu kelompok tv production gua (narsis nih ceritanye ye), yang berjudul Sounds of SAJA. Mungkin beberapa dari kalian, para pembaca udah tau tentang Euston Production dan filmnya ini, tapi buat yang belom tau apa sih Euston Production dan apa sih Sounds of SAJA (S.O.S) itu, kalian bisa baca postingan gua sebelomnya karena gua nggak akan bahas banyak lagi di postingan ini mengenai tim tv production gua.
Sedikit flashback, seperti yang udah gua tulis di postingan sebelomnya, di semester 4 kemaren kelas gua dan beberapa kelas jurusan masscom lainnya kedapetan tugas keren dari dosen tv production kami, yaitu membuat film dokumenter berdurasi +/- 5 menit dengan tema 'Orang yang memberi pengaruh baik ke masyarakat' (kurang lebih gitu deh ye temanye), and guess what, ternyata film ini nggak cuma sebagai project UAS kita, tapi juga sebagai project lomba Ripple TV Makers. Nggak heran ye semua kelompok berlomba bikin film bagus dan berkualitas. Sialnye, as you guys knew, pembuatan film dalam kelompok gua nggak berjalan mulus. Pengulangan syuting pun sempat terjadi. Ngulang dari awal ye bayangin! Bayangin deh sekarang!!! *bantingkamera*
Saat hari UAS tiba, 3 kelompok di kelas gua, termasuk kelompok gua, berkesempatan buat nampilin film masing-masing ke hadapan sang dosen. Sayang sang asdos kesayangan nggak bisa ikut dateng nonton #eaaaaaa..Kalo ngeliat 2 kelompok lain di kelas gua, gua jelas minder men! Mereka bagus-bagus. Oke-oke. Keren-keren. Teknik ngambil gambarnya oke, talentnya mantep, editingnya maknyuuus. Beda sama kelompok gua yang teknik ngambil gambarnya masih kasar, talentnya minta ditabok gara-gara pas di interview pandangan matanya kosong sehingga membuat gua meyakinkan dia lagi kesambet pas kita interview, dan editingnya masih kaco parah akibat diselingi dengan main game dan dengerin lagu Jessica Iskandar. Ke laut ajah dah ini editornya!!! *tenggelemin diri ke laut*
Saat UAS, dosen gua nggak banyak mengomentari film-film yang udah beliau tonton. Barulah di awal semester 5 ini kita dikasih tau siapa-siapa aja sih yang menempati urutan 10 besar pilihan kampus, dan Euston Production MASUK dalam jajaran TOP 10 pilihan kampus.
Uwanjriiiit!!! Seketika jantung gua berenti saat dosen gua menyatakan kelompok gua masuk dalam jajaran TOP 10. Cengo. Otak gua sekip. Nggak lama gua ikutan tepok tangan bareng temen sekelompok. Berikutnya gua nengok kebelakang, terus tos sama peyang. Disebelah gua duduk Silvana dan Christy yang meluapkan kesenangan mereka dengan kembali berpelukan ala ala teletubbies. Dibelakang July main hulahup. Titin lompat galah. Fani aerobik-an. Ira menggelinjang. Gebi jejogetan. Firda jungkir balik. Yanti bergulingan. HEY!!! INI KELOMPOK FILM APA GRUP AKROBAT??? Luapan kebahagiaan yang anarkis sepertinya.
Dari 10 besar film yang dipilih kampus gua, akan dipilih lagi 3 besar oleh juri dari San Fransisco, Amerika dan nantinya akan berlomba lagi dengan film-film dokumenter dari USA. Acara pemilihan 3 besar ini diadakan di @america di Pacific Place, dan kesepuluh tim yang beruntung masuk dalam TOP 10 diundang dateng menghadiri acaranya pada Jumat, 23 September 2011 kemaren. Kami pun akhirnya dateng kesana walaupun minus 3 orang.
Dari malem menjelang acara pemilihan 3 besar sampai saat acaranya berlangsung, Euston Production, which is itu tim gua, langsung bernorak ria ngapdet status dimana-mana. Norak? Hm..mungkin sebagian mikir gitu. Mamer? Mungkin juga ada yang mikir gitu, tapi buat gua dan kelompok gua, ini adalah luapan kegembiraan atas hasil kerja keras dan ngalahin kesombongan akut dari seseorang yang sangat belagu sekali.
Buat orang-orang yang nggak ngerti permasalahan yang ada dalam kelompok gua, hal yang dilakukan oleh gua dan temen-temen sekelompok gua emang terkesan norak dan mamer, tapi gua ucapin makasih buat mereka yang memaklumi luapan kebahagian kita yang terkesan alay itu. Mereka yang memaklumi sebagian besar adalah temen-temen gua yang udah tau banget perjuangan kelompok gua dalam buat film ini.
Sekarang semua terbayar. Kalimat ancaman itu tak berlaku lagi. Kami berhasil syuting dengan menggunakan kamera SLR. Tak perlu handycam mahal. Dengan SLR kami mampu membuat sebuah film berdurasi +/- 5 menit dengan baik. Segala amarah, tangis, galau diganti dengan senyum kemenangan, dan kalimat merendahkan diganti dengan pembuktian dari Tuhan kalau film kami layak mendapat A (yah, walaupun A-) dan layak masuk 10 besar. Kami nggak perlu lagi peralatan mahal dan orang sombong yang sok tahu. Kami cukup memakai kamera SLR dan andalkan Tuhan dalam syuting ini, dan Tuhan memaksimalkan film kami.
Malem kemaren adalah malem yang luar biasa. Kami bukan pemenang. Kami juga tidak lolos dalam the TOP 3, tapi sekali lagi, Tuhan meninggikan kami. Kami tak hanya dibuat senang dengan masuk 10 besar, tapi Tuhan membuat kami bahagia karena selain masuk 10 besar, kami masuk dalam jajaran THE TOP 5 RIPPLE TV MAKERS. Apapun itu hasilnya, kami sekelompok sangat bersyukur buat apa yang udah kami raih. Kemenangan kami tak hanya karena film kami masuk dalam jajaran 10 besar, tapi kemenangan kami terletak pada perjuangan kami sampai film ini publish. PROSES lah yang terpenting. BUKAN HASIL :)
Terakhir, I would like to say CONGRATULATION to OBSCURA PRODUCTION yang berhasil nempatin JUARA 1. Good job guys :*
Gallery Photo
Check the equipments |
Presentation about S.O.S |
Last shooting! |
Final Presentation |
S.O.S on screen at @america |
The Judge from San Fransisco |
Here we are, Euston Prod :D |
Check out our movie, Sounds of SAJA in HERE
Tidak ada komentar:
Posting Komentar