Minggu, 01 Mei 2011

MAMA

Setiap orang pasti mempunyai seorang tokoh idola, bisa artis, bisa superhero, bisa presiden, dan lain sebagainya. Gua pun demikian. Gua punya banyak tokoh idola, mulai dari seleb kayak Lindsay Lohan dan Joel Madden, tokoh kartun kayak Donald Duck sampai Paus Yohanes Paulus pun jadi tokoh idola gua, namun hanya ada satu tokoh idola yang paling berkesan bagi hidup gua, dia adalah MAMA...



Wanita yang udah ngelahirin dan ngebesarin gua ini sungguh luar biasa, bahkan lebih luar biasa dari superhero mana pun. Mama lebih kuat dari superman. Kalo superman terlihat kuat dalam mengangkat beban-beban besar dan berat, Mama sangat kuat dalam hal mengangkat beban hidupnya dan beban hidup anak-anaknya. Pelawak mana pun kalah sama Mama. Tanpa harus mengucap kata-kata, cukup dengan tersenyum, Mama sudah mampu membuat anak-anaknya tertawa dan tersenyum.

Dulu...dulu banget..saat gua masih kecil, gua tidak akan pernah menolak sedikit pun diajak pergi sama Mama. Gua selalu menjadi pengawal setia mama, tapi sekarang...diajak jalan pun gua sering banget nolak dengan berbagai alasan. Mama nggak pernah marah. Beliau lebih memilih diam dan mencoba mengerti alasan anaknya ini. Seiring berjalannya waktu, gua pun 'menjauh' dari Mama. Segala aktivitas yang ada membuat waktu bertemu dan berbincang kami menjadi sedikit. Sangat sedikit... Gua yakin Mama sangat sedih dan kecewa akan hal ini. Mama pernah berkata begini pada gua saat kami melihat seorang wanita paruh baya makan sendirian di restoran, "Liat deh line orang itu. Makan sendirian. Nanti jangan-jangan mama bakal begitu lagi pas udah tua." Spontan gua kaget. Serasa mendapat sebuah gamparan hebat. Jelas mama pun juga merasa jauh dengan gua saat ini.

Gamparan hebat kembali gua dapatkan pada sabtu kemarin. saat misa OMK di gereja, seorang anak muda bernama Julius Yustian, yang biasa disapa Ius, men-sharing-kan pengalamannya tentang mama nya, kira-kira begini,

Mama saya bukan Melinda Dee yang mampu membelikan saya mobil Ferarri,
tapi beliau selalu memberikan ongkos kalau saya pergi.


Mama saya bukan chef farah Quinn yang punya acara masak di TV,
tapi beliau punya usaha catering kecil-kecilan di rumah, dan menurut saya tempe orek buatannya paling enak sedunia.


Mama saya bukan Sri Mulyani yang punya gelar profesor di bidang keuangan,
tapi beliau pintar gali tutup lubang cari pinjaman untuk anak-anaknya kuliah sampai sarjana


Mama saya bukan Donna Harun yang mantan model dan pakaiannya branded,
tapi beliau punya baju kebesaran di rumah, yaitu daster tanpa lengan yang membuat papa saya betah di rumah.


Mama saya bukan Sandra Dewi yang cantinya cihuiiii!!
tapi satu-satunya foto di dompet saya adalah foto beliau.


Mama saya bukan Nunung yang kocak,
tapi beliau punya segudang lelucon mesum yang membuat sahabat-sahabat saya nyaman apabila berkunjung ke rumah.


Mama saya bukan anggota dewan paroki, aktivis gereja, atau anggota organisasi gereja,
tapi beliau selalu berdoa, bernovena dan berpuasa bagi anak-anaknya.

Dari semua yang bukan-bukan dan tapi-tap-an di atas, saya tahu pasti Mama saya selalu DIAM, DENGAR dan MENGERTI.

DIAM... Ketika ada perbuatan, tingkah laku dan reputasi-reputasi buruk saya diluar rumah yang mempermalukan dan menyakiti hatinya.

DENGAR... Ketika saya mengigau meracau d malam hari karena putus cinta dan siap 24 jam untuk cerita kesusahan-kesusahan saya.


MENGERTI... Ketika saya yang sudah besar ini terkadang masih merengek minta jajan atau minta dibuatkan mie instan.


Sebagai anak, kita tidak mampu membalas cinta beliau. Seumur hidup pun tak akan cukup, bahkan terkadang kita tidak tahu lagi apa yang harus kita lakukan bagi beliau. Lalu apa buktinya kita sudah mencintai dan menghormati beliau? Percuma kalau hanya janji dan kata-kata saja.

Mungkin postingan ini tidak akan sampai pada mama. Gua memang terlalu kecut untuk memberitahu hal ini pada beliau. Gua memang terlalu kecut untuk memberitahu beliau kalau beliau sangat berarti untuk hidup gua dan gua memang terlalu ciut untuk mengatakan 'AKU SAYANG MAMA' selama ini, namun gua yakin dengan sangat kalau Mama tahu aku sungguh sangat sayang beliau.



Terakhir, biarlah doa ini terpanjatkan bagi beliau

"Ya Tuhan, saya berdoa bagi kedua orangtua saya, terutama Mama saya. Ampunilah hamba-Mu ini atas segala perbuatan atau kelalaian yang menyebabkan Mama saya bersedih. Apabila ada sekiranya sedikit berkat yang layak saya terima, janganlah terjadi pada saya, tetapi saya persembahkan bagi Mama saya, terutama untuk kesehatannya."

AMIN kataku!!! :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar