Rabu, 24 Oktober 2012

Hubungan Penolakan Yang Yesus Alami Dengan Penolakan Yang Kita Alami

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

      Penolakan merupakan suatu keadaan dimana individu tidak dianggap dan ditelantarkan oleh orang-orang disekitarnya. Penolakan merupakan kata kerja yang memiliki efek menyakitkan bagi yang merasakannya (eh bener kan yah kata sifat?)

      Penolakan dapat terjadi kepada siapa pun dan dimana pun tanpa mengenal batas usia, status, serta ketampanan atau kecantikan seseorang. Yah, walaupun sebenernya faktor muka juga jadi pengaruh apakah seseorang itu ditolak atau nggak sih. Bayangkan jika orang jelek, cupu, cemen nembak cewek cantik, sexy, bohai..kalo sampe diterima pasti itu cewek gila! atau mungkin ada maunya. (sumber: pengalaman percintaan teman dan sinetron di televisi)

     Semua makhluk hidup pasti pernah merasakan penolakan, baik tumbuhan, hewan, manusia, sampai pada Yesus sendiri pun ditolak saat Ia turun ke dunia atas titah Bapa. Seperti saat Ia akan disalib, Petrus menolak-Nya dengan menyangkal Yesus sebanyak tiga kali dan saat Ia berdoa di Taman Getsemani, murid-muridNya malah tidur ninggalin Yesus. (sumber: Christine Natalia dan ci Riesa)

    Dikarenakan Yesus sudah pernah mengalami penolakan, maka sekarang kita pun umat-Nya juga dituntut untuk mampu merasakan penolakan sama seperti yang Yesus rasakan 2000 tahun silam.

1.2 Rumusan Masalah

      Adakah hubungan antara penolakan yang dialami Yesus dengan penolakan yang dialami manusia?

1.3 Tujuan Penelitian

      Ada pun tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Mengetahui seberapa besar hubungan antara penolakan yang dialami Yesus dengan yang dialami manusia.
2. Memberikan motivasi kepada pembaca untuk bertahan dalam penolakan
3. Memberikan pengetahuan kepada pembaca agar tetap mensupport individu yang ditolak

1.4 Manfaat Penelitian

1. Memotivasi individu yang ditolak untuk tetap bertahan dalam situasi sulit
2. Mengajak pembaca untuk meminimalis proses penolakan


METODE PENELITIAN

2.1 Metode Penelitian

      Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah korelasional, dimana dalam penelitian ini, penulis akan mencoba menjabarkan pengaruh penolakan yang dialami Yesus terhadap penolakan yang manusia alami.

      Metode penelitian ini akan mengikuti mood dari penulis. Maka dari itu, metode penelitian ini akan bersifat kuantitaif - kualitatif *seenak jidat aja emang*

2.2 Narasumber

      Narasumber dalam penelitian ini akan berpusat pada individu yang mengalami penolakan, Yesus, Petrus, dan Yudas Iskariot si penghianat.

2.3 Teknik Pengumpulan Data

      1. Observasi
          Observasi untuk penelitian ini akan dimulai dengan membuka alkitab, membaca alkitab, mengambil daily bread pemberian Fani, dan makan roti manna berayat pemberian July. Dalam observasi, peneliti akan mencari ayat-ayat pendukung yang membenarkan bahwa Yesus pun ditolak.

      2. In Depth Interview
          Atau biasa dikenal dengan wawancara mendalam. Peneliti akan menggali informasi secara mendalam dari para narasumber.

      3. Dokumentasi
          Peneliti akan mengumpulkan berbagai gambar, lukisan, coretan, serta video-video yang menunjukkan bahwa Yesus pernah ditolak.

2.4 Waktu & Tempat Penelitian

      Penelitian ini akan berlangsung dari tanggal 24 Oktober 2012 hingga ajal menjelang. Lokasi penelitian akan dilangsungkan di restoran atau kafe ber-wifi, di kamar tidur, di kantor, di kampus, dan di surga kelak. Pokoknya yang pewe aja deh buat ngobrol dan nongkrong

2.5 Keterbatasan Penelitian

      Dalam menyelesaikan penelitian ini, penulis memiliki beberapa hambatan seperti, penulis yang terlalu batu, penulis yang terlalu memakai logika, penulis yang suka males doa, penulis yang suka galau, penulis yang males baca alkitab, penulis yang... eh kok jadi penulis semua yang bermasalah -.-"
Oh...Tuhan yang terlalu abstrak bagi penulis, sehingga wawancara agak sukar dijalankan.

- kuesioner menyusul -
    



Tidak ada komentar:

Posting Komentar